JAKARTA -- SAKO Pramuka SIT menyelenggarakan Tausiyah dan Doa Kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke-60 dan menyambut Dirgahayu Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia secara virtual, Senin, (16/08).
Dalam sambutannya, Plt Ketua Umum JSIT Indonesia yang juga Mabinas SAKO Pramuka SIT, Mohammad Zahri mengatakan, Doa menjadi sangat penting dalam kehidupan, sebagai bentuk aktualisasi dari nilai-nilai keimanan, nilai-nilai Ketuhanan sebagaimana tercantum dalam sila pertama.
“Doa menjadi inti sebagai seorang muslim. Doa dan tausiyah menjadi peneguhan sebagai pengukuh silaturahim diantara kita melalui Pramuka SIT, dimana sebagai bagian dari anak bangsa, kita harus membantu, berkontribusi, dan bergotong-royong dalam membangun Indonesia menjadi lebih baik di tengah kemajuan teknologi yang begitu pesat,” ungkap Zahri.
Doktor lulusan Universitas Negeri Surabaya ini menambahkan 60 tahun Pramuka telah berkontribusi bersama komponen bangsa lain, tentu saja dengan berbagai kemajuan dalam berbagai bidang, tentu masih ada catatan yang harus kita perbaiki.
“Kita harus ikut berkontribusi, tidak hanya menjadi penonton, tidak hanya menilai, tidak men-judgement, tetapi mari sama-sama kita ikut menjadi lilin, menjadi mata air, menjadi sinar yang bisa menyinari bangsa kita ke depan. Agar kita bisa menanam nilai-nilai kebaikan sebagai komitmen kebangsaan kita,” tutup Pria asal Surabaya ini.
Acara Tausiyah dan Doa Kebangsaan yang diselenggarakan SAKO Pramuka SIT ini dihadiri secara virtual oleh pengurus JSIT Indonesia mulai dari pusat hingga wilayah, pengurus yayasan dan sekolah yang tergabung dalam JSIT Indonesia.
Acara diisi dengan Tausiyah oleh Dewan Pembina JSIT Indonesia, Sukro Muhab, Ketua Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Abdurrakhman dan Doa Kebangsaan yang dipimpin oleh Ketua Departemen BPI JSIT Indonesia, Mohammad Furqon.
Post a Comment